hm

Jumat, 16 September 2016

Pertemuan keempat Klasifikasi Senyawa Organik


Klasifikasi  Senyawa Organik



  1. A. Senyawa Rantai Terbuka
Senyawa rantai terbuka (Alifatik) merupakan senyawa hidrokarbon dengan rantai terbuka (rantai tidak bertemu antar ujungnya) jenuh maupun tidak jenuh, baik bercabang maupun tidak bercabang.  Rantai terbuka selanjutnya dapat diklasifikasikan menjadi jenuh ataupun tidak jenuh.
Hidrokarbon Jenuh adalah senyawa hidrokarbon yang ikatan antar atom carbonnya merupakan ikatan tunggal atau tidak memiliki ikatan rangkap, seperti Alkana. Rumus umum dari Alkana adalah CnH2n+2. Hidrokarbon Tidak Jenuh adalah senyawa  hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap, seperti Alkena (rangkap 2) yang memiliki rumus umum CnH2n dan Alkuna (rangkap 3) yang memiliki rumus umum CnH2n-2.

contoh Hidrokarbon Rantai Terbuka:


  1.    B. Senyawa Rantai Tertutup
Senyawa rantai tertutup dapat diklasifikasikan menjadi Alisiklik dan Aromatik. Senyawa rantai tertutup (siklik) merupakan senyawa hidrokarbon dengan rantai melingkar/cincin. Senyawa alisiklik dapat diklasifikasikan menjadi Sikloalkana (tidak memiliki ikatan rangkap) dengan rumus umum CnH2n. Serta Sikloalkena (rangkap 2) dengan rumus umum CnH2n-2.
Hidrokarbon Aromatik adalah senyawa hidrokarbon dengan rantai melingkar /cincin yang memiliki ikatan antar atom C tunggal dan rangkap secara berselang seling/bergantian (konjugasi). Hidrokarbon aromatik dinamakan demikian karena sebagian besar senyawanya memiliki aroma khusus. Hidrokarbon Aromatik sederhana dapat dibagi menjadi Benzena (satu cincin, C6H6), Naftalena (dua cincin, C10H8), Antrasena (tiga cincin, C14H10).

contoh Hidrokarbon Rantai Tertutup:


  1. C.      Senyawa Homosiklik
Senyawa homosiklik atau karbosiklik merupakan senyawa siklik yang atom lingkarnya hanya tersusun oleh atom karbon. Contoh dari senyawa homosiklik adalah benzena.

                                             
        

  1. D.     Senyawa Heterosiklik
            Senyawa heterosiklik : senyawa siklik yang atom lingkarnya, selain tersusun dari atom C (karbon) juga tersusun oleh atom lain, misalnya : O (oksigen), N (nitrogen), dan S (belerang).
Senyawa heterosiklik adalah suatu senyawa siklik di mana atom-atom yang terdapat dalam cincin terdiri atas dua atau lebih unsur yang berbeda, misalnya : O, N, dan S.. Cincin heterosiklik dapat bersifat aromatik, sama seperti pada cincin benzena. Senyawa heterosiklik banyak terdapat di alam sebagai suatu alkaloid (seperti, morfin, nikotin dan kokain), asam-asam nukleat (pengemban kode genetik), dan senyawa biologi lainnya. 

Contoh-contoh senyawa yang tergolong senyawa heterosiklik:


Senyawa heterosiklik  memiliki nama-nama tertentu sebagai berikut:
                                                            




5 komentar:

  1. Asalamualaikum
    Apa penyebab Titik leleh dan titik didih Alkana lebih rendah dibanding senyawa semipolar atau senyawa polar dengan berat molekul yang hampir sama?

    BalasHapus
  2. Asalamualaikum
    Apa penyebab Titik leleh dan titik didih Alkana lebih rendah dibanding senyawa semipolar atau senyawa polar dengan berat molekul yang hampir sama?

    BalasHapus
  3. assalamaualaikum,
    saya ingin menambahkan pada senyawa heterosiklik:
    Senyawa heterosiklik dengan enam anggota yang paling umum adalah piridina. Piridina memiliki struktur sama dengan benzena, berupa cincin datar dengan lima atom karbon dan satu atom nitrogen. Setiap atom dalam cincin terhibridisasi secara sp2. Oleh karena piridina memiliki satu atom nitrogen yang bersifat elektronegatif maka senyawa piridina bersifat polar, sedangkan benzena bersifat nonpolar. Ikatan dalam piridin, yang menunjukkan persamaan dengan ikatan yang terdapat dalam benzene. Akan tetapi, ada suatu perbedaan yaitu sifat elektronegatif nitrogen dari piridin akan mengurangi sejumlah electron dari cincin yang menyebabkan cincin karbon kurang negatif. Oleh karena kurang electron dalam cincin karbonnya, piridin tidak mudah mengalami reaksi subtitusi aromatic elektrofil. Perbedaan lain antara piridin dan benzene adalah nitrogen dalam piridin mengandung pasangan electron sunyi piridin, seperti amina alifatik

    BalasHapus
  4. waalaikumsalam yultari ramadani, ini jawabannya Untuk alkana-alkana yang berantai lurus titik leleh dan titik didih makin tinggi seiring bertambahnya massa molekul molekul. Pada molekul-molekul alkana terjadi gaya van der Wals. Oleh karena itu alkana memiliki titik leleh dan titik didih yang lebih rendah dibanding senyawa semipolar atau senyawa polar dengan berat molekul yang hampir sama

    BalasHapus
  5. assalamualaikum, saya ingin menambahlkan.
    untuk menentukan mana yang titik didihnya lebih besar, ada dua hal yang harus diperhatikan :
    Mr (massa molekul relatif)
    Mr semakin besar, titik didih semakin tinggi
    Panjang rantai
    Rantai semakin panjang, titik didih semakin tinggi

    BalasHapus