hm

Jumat, 30 September 2016

Pertemuan Keenam Stereokimia

Setereokima

Apa sih stereokimia itu? stereokimia merupakan studi mengenai molekul-molekul dalam ruang tiga dimensi, yaitu bagaimana atom-atom dalam molekul di tata dalam ruangan satu relatif terhadap yang lain.

1. Isomeri Geometri dalam Alkena dan Senyawa Siklik
    a.  Isomer Geometri dalam Alkena (cis-trans)
         Syarat Isomer geometri dalam alkena:
         * Tiap ataom karbon yang terlibat dalam ikatan pi mengikat dua gugus yang berlainan*

         Keisomeran geometri menghasilkan 2 bentuk isomer yaitu :
  • bentuk cis (jika gugus-gugus sejenis    terletak pada sisi yang sama) dan 
  • bentuk trans (jika gugus-gugus sejenis terletak berseberangan).
 Contoh:
2-butena CH3-CH=CH-CH3 mempunyai isomer cis dan trans:      


 
 b. Isomeri Geometri dalam Senyawa Siklik
atom-atom yang tergabung dalam suatu cincin, tidak bebas berotasi mengelilingi ikatan-ikatan sigma cincin tersebut.
Contoh:
1,2-dibromosiklopentena mempunyai isomer cis dan trans:




c. Sistem tatanama E-Z
Bila tiga atau empat gugus yang terikat pada atom karbon ikatan rangkap berlainan, tetap diperolah pasangan isomer geometri tetapi sulit untuk penamaan cis dan trans maka digunakan sistem (E) dan (Z). Bila gugus prioritas tinggi berada pada sisi yang berlawanan dari ikatan pi maka isomer itu (E) = entgegen, jika satu sisi (Z) = zusammen.
Contoh:
2-kloro-2-butena



2. Konformasi dan Kiralitas Senyawa Rantai Terbuka
a. Konformasi
Bila alkana yang mempunyai 2 atau lebih atom karbon diputar mengelilingi garis ikatan karbon-karbonmaka akan menghasilkan tatanan 3 dimensi yang berbeda-beda. Setiap tatanan 3 dimensi atom-atom yang dihasilkan oleh rotasi pada sumbu ikatan tunggal disebut konformasi. 


dasar : ikatan tunggal dapat diputar
proyeksi newman : cara memandang ikatan C-C dari salah satu ujung rantai
Contoh:
etana 



staggered (goyang) lebih stabil dari pada eklips (tindih)


b. Kiralitas Senyawa Rantai Terbuka
suatu benda yang tidak dapat diimpitkan pada bayangan cerminnya disebut kiral, sebaliknya akiral adalah sebuah benda  yang dapat diimpitkan pada bayangan cerminnya. kiralitas terjadi karena molekul tersebut mengandung sebuah atom karbon sp3 dengan 4 gugus yang berlainan, disebut juga atom carbon asimetrik, atau atom karbon kiral. penataan gugus-gugus disekitar atom kiral disebut konfigurasi mutlak.
contoh: 





















Senin, 26 September 2016

Pertemuan kelima Isomer Struktur Senyawa Hidrokarbon dan Sistem Nomenklatur

   Isomer Struktur  Senyawa Hidrokarbon dan Sistem Nomenklatur 

1.      Sistem Nomenklatur
Aturan pemberian nama hidrokarbon telah dikeluarkan oleh IUPAC agar dapat digunakan secara internasional. pemberian nama ditujukan agar dapat menunjukkan jumlah atom C dan rumus strukturnya. Karena Banyaknya kemungkinan struktur senyawa karbon, menyebabkan perlunya pemberian nama yang dapat menunjukkan jumlah atom C dan rumus strukturnya.
Nama Hidrokarbon berdasarkan  jumlah atom karbon :

ALKANA                            ALKENA                           ALKUNA
C1    : Metana                       Metena                               Metuna
C2    : Etana                          Etena                                 Etuna
C3    : Propana                      Propena                             Propuna
C4    : Butana                        Butena                               Butuna
C5    : Pentana                      Pentena                             Pentuna
C6    : Heksan                       Heksena                             Heksuna
C7    : Heptana                      Heptena                             Heptuna
C8    : Oktana                        Oktena                               Oktuna
C9    : Nonana                       Nonena                               Nonuna
C10  : Dekana                      dekena                                Dekuna
C11  : Undekana                  Undekena                           Undekuna
C12  : Dodekana                   Dodekena                         Dodekuna
C13  : Tridekana                   Tridekena                         Tridekuna
C14  : Tetradekana              Tetradekena                    Tetradekuna
C15  : Pentadekana              Pentadekena                   Pentadekuna
C16  : Heksadekana             Heksadekena                  Heksadekuna
C17  : Heptadekana              Heptadekena                  Heptadekuna
C18  : Oktadekana                 Oktadekena                    Oktadekuna
C19  : Nonadekana                Nonadekena                   Nonadekuna
C20  : Eikosana                      Eikosena                          Eikosuna
C21  : Heneikosana                Heneikosena                 Henoikosuna
C22  : Dokosana                     Dokosena                        Dokosuna
C23  :Trikosana                       Trikosena                       Trikosuna
C24  : Tetrakosana                  Tetrakosena                  Tetrakosuna
C25  : Pentakosana                 Pentakosena                 Pentakosuna
C26  : Heksakosana                Heksakosena                 Heksakosuna
C27  : Heptakosana                 Heptakosena                Heptakosuna
C28  : Oktakosana                    Oktakesena                  Oktakosuna
C29  : Nonakosana                   Nonakosena                 Nonakosuna
C30  : Trikontana                       Trikontena                    Trikontuna
C40  : Tetrakontana                   Tetrakontena                Tetrakontuna
C50  :Pentakontana                     Pentakontena                 Pentakontuna
C60  : Heksakontana                   Heksakontena                Heksakontuna
C70  : Heptakontana                   Heptakontena                 Heptakontuna
C80  : Oktakontana                     Oktakontena                     Oktakontuna
C90  : Nonakontana                     Nonakontena                  Nonakontuna
C100: Hentana                             Hentena                             Hentuna



Aturan tata nama alkana menurut IUPAC

a)      Rantai tidak bercabang (lurus) Jika rantai karbon terdiri dari 4 atom karbon atau lebih, maka nama alkana diberi alawal n- (normal)
Contoh: CH3 CH2 CH2 CH3 = n-butana

b)      Jika rantai karbon bercabang, maka:
·        Tentukan rantai induk (rantai karbon terpanjang)
Rantai induk diberi nama alkana.
Contoh:
rantai induk terdiri dari 6 atom C, sehingga diberi nama heksana

·        Berilan nomor pada rantai induk dari ujung terdekat cabang
Contoh:
-         dipilih penomoran dari ujung bawah kerena cabang berada pada nomor yang lebih kecil..
·        Tentukan cabang (terikat pada rantai induk). Cabang merupakan gugus alkil dan beri nama alkil sesuai struktur alkilnya. Perhatikan beberapa gugus alkil berikut:




Tabel Nama Alkil
Contoh:
·        Urutan penulisan nama.
Cabang + rantai Induk
Nama untuk struktur di atas adalah: 3-metilheksana


-         jika terdapat lebih dari satu alkil sejenis, maka tulis nonor-nonor cabang dari alkil sejenis dan beri awalan alkil dengan di, tri, tetra, penta dan seterusnya sesuai dengan jumlah alkil sejenis.
Contoh:




-         Jika terdapat dua atau lebih jenis alkil, maka nama-mana alkil disusun menurut abjad.
Contoh:

c)      Tambahan untuk penomoran khusus
·        Jika terdapat beberapa pilihan rantai induk yang sama panjang, maka pilih rantai induk yang mempunyai cabang lebih terbanyak
Contoh:
Rantai induk = 5 atom C Rantai induk = 5 atom C,Cabang = 2 (metil dan etil) Cabang = 1 (isopropil),Sehingga yang dipilih adalah struktur yang pertama : 3-etil-2-metilpentana
·        Gugus alkil dengan jumlah atom C lebih banyak diberi nomor yang lebih kecil.
Contoh:

-         Dari kiri, nomor 3 terdapat cabang etil
-         Dari kanan, nomor 3 terdapat cabang metil
-         Sehingga yang dipilih adalah penomoran dari kiri: 3-etil-4metilpentana.

2.      Isomer Struktural
Isomer Struktural adalah beberapa senyawa yang sama mempunyai rumus kimia sama tetapi mempunyai struktur yang berbeda dan sifat fisik serta kimia yang berbeda. Isomer struktural pada hidrokarbon terbagi menjadi dua jenis, yaitu: isomer rantai dan isomer posisi.

·        Isomer rantai
Isomer ini muncul karena kemungkinan percabangan rantai karbon.
Contoh:
Ada dua isomer dari butana (C4H10). Dalam salah satu dari mereka, atom karbon terletak pada “rantai lurus” sedangkan yang lain rantai bercabang

·        Isomer posisi
Dalam isomer posisi , kerangka karbon dasar tetap tidak berubah, namun kelompok-kelompok penting yang berpindah-pindah pada kerangka itu.

contoh:
Ada tiga isomer posisi dengan rumus molekul C4H8. Dalam dua dari mereka posisi alkena berada pada no 1 tetapi salah satunya meiliki cabang dan yang lain berada pada no 2.


3.      Isomer pada Alkana
Isomer pada alkana hanya terdapat 1 isomer saja yaitu isomer rangka (rantai). Semakin banyak jumlah atom karbon penyusun alkana, semakin banyak jumlah isomer alkana -nya.
Tabel: Jumlah isomer alkana dari beberapa senyawa
Jumlah atom C
4
5
6
7
8
9
10
15
20
Rumus molekul
C4H10
C5H12
C6H14
C7H16
C8H18
C9H20
C10H22
C15H32
C20H42
Jumlah isomer
2
3
5
9
18
35
75
4.347
366.319

Contoh:
Senyawa dengan rumus molekul C4H10 mempunyai dua struktur yang berbeda, yaitu:


Dalam bentuk model molekul:
Perbedaan antara senyawa n-butana (baca: normal butana) dengan metil propana adalah pada kerangka rantai karbonnya. Rantai n-butana tidak bercabang, sedangkan metil propana rantainya bercabang pada atom C-2. Perbedaan struktur kedua senyawa tersebut mengakibatkan kedua sifat, di mana titik didih n-butana adalah -0,4oC sedangkan titik didih metil propana adalah -11,6oC.

Tugas: pada etilen mengapa sudut ikat antara H-C-C lebih besar dibandingkan dengan sudut ikat antara H-C-H?

Jawaban: karena,  menurut prinsip dasar dari TDE (Teori Domain Elektron)  
setiap PEI (Pasanga Elektron Ikatan) di nilai 1 domain (biak dalam ikatan tunggal, rangkap 2, dan rangkp 3), namun domain yang terdiri dari 2 atau 3 pasang elektron (ikatan rangkap 2 atau 3) akan mempunyai gaya tolak yang lebih besar dari pada domain yang hanya terdiri dari sepasang elektron.