Isomer Struktur Senyawa Hidrokarbon dan Sistem Nomenklatur
1.
Sistem Nomenklatur
Aturan pemberian nama hidrokarbon telah dikeluarkan
oleh IUPAC agar dapat digunakan secara internasional. pemberian nama ditujukan
agar dapat menunjukkan jumlah atom C dan rumus strukturnya. Karena Banyaknya
kemungkinan struktur senyawa karbon, menyebabkan perlunya pemberian nama yang
dapat menunjukkan jumlah atom C dan rumus strukturnya.
Nama Hidrokarbon berdasarkan jumlah atom karbon :
ALKANA
ALKENA
ALKUNA
C1 :
Metana
Metena
Metuna
C2 :
Etana
Etena
Etuna
C3 :
Propana
Propena
Propuna
C4 :
Butana
Butena
Butuna
C5 :
Pentana
Pentena
Pentuna
C6 :
Heksan
Heksena
Heksuna
C7 : Heptana
Heptena
Heptuna
C8 :
Oktana
Oktena
Oktuna
C9 :
Nonana
Nonena
Nonuna
C10 :
Dekana
dekena
Dekuna
C11 :
Undekana
Undekena
Undekuna
C12 :
Dodekana
Dodekena
Dodekuna
C13 :
Tridekana
Tridekena
Tridekuna
C14 :
Tetradekana
Tetradekena
Tetradekuna
C15 : Pentadekana
Pentadekena
Pentadekuna
C16 :
Heksadekana
Heksadekena
Heksadekuna
C17 :
Heptadekana
Heptadekena
Heptadekuna
C18 :
Oktadekana
Oktadekena
Oktadekuna
C19 :
Nonadekana
Nonadekena
Nonadekuna
C20 :
Eikosana
Eikosena
Eikosuna
C21 :
Heneikosana
Heneikosena
Henoikosuna
C22 :
Dokosana
Dokosena
Dokosuna
C23 :Trikosana
Trikosena
Trikosuna
C24 : Tetrakosana
Tetrakosena
Tetrakosuna
C25 :
Pentakosana
Pentakosena
Pentakosuna
C26 :
Heksakosana
Heksakosena
Heksakosuna
C27 :
Heptakosana
Heptakosena
Heptakosuna
C28 :
Oktakosana
Oktakesena
Oktakosuna
C29 :
Nonakosana
Nonakosena
Nonakosuna
C30 :
Trikontana
Trikontena
Trikontuna
C40 :
Tetrakontana
Tetrakontena
Tetrakontuna
C50 :Pentakontana
Pentakontena
Pentakontuna
C60 :
Heksakontana
Heksakontena
Heksakontuna
C70 :
Heptakontana
Heptakontena
Heptakontuna
C80 :
Oktakontana
Oktakontena
Oktakontuna
C90 :
Nonakontana
Nonakontena
Nonakontuna
C100:
Hentana
Hentena
Hentuna
Aturan tata nama alkana menurut IUPAC
a) Rantai tidak
bercabang (lurus) Jika rantai karbon terdiri dari 4 atom karbon atau lebih,
maka nama alkana diberi alawal n- (normal)
Contoh: CH3 CH2
CH2 CH3 = n-butana
b) Jika rantai
karbon bercabang, maka:
·
Tentukan rantai induk (rantai karbon terpanjang)
Rantai induk diberi nama alkana.
Contoh:
rantai induk terdiri dari 6 atom C,
sehingga diberi nama heksana
·
Berilan nomor pada rantai induk dari ujung terdekat
cabang
Contoh:
-
dipilih penomoran dari ujung bawah kerena cabang
berada pada nomor yang lebih kecil..
·
Tentukan cabang (terikat pada rantai induk). Cabang
merupakan gugus alkil dan beri nama alkil sesuai struktur alkilnya. Perhatikan
beberapa gugus alkil berikut:
Tabel Nama Alkil
Contoh:
·
Urutan penulisan nama.
Cabang + rantai Induk
Nama untuk struktur di atas adalah: 3-metilheksana
-
jika terdapat lebih dari satu alkil sejenis, maka
tulis nonor-nonor cabang dari alkil sejenis dan beri awalan alkil dengan di,
tri, tetra, penta dan seterusnya sesuai dengan jumlah alkil sejenis.
Contoh:
-
Jika terdapat dua atau lebih jenis alkil, maka
nama-mana alkil disusun menurut abjad.
Contoh:
c) Tambahan
untuk penomoran khusus
·
Jika terdapat beberapa pilihan rantai induk yang sama
panjang, maka pilih rantai induk yang mempunyai cabang lebih terbanyak
Contoh:
Rantai induk = 5 atom C Rantai induk
= 5 atom C,Cabang = 2 (metil dan etil) Cabang = 1 (isopropil),Sehingga yang
dipilih adalah struktur yang pertama : 3-etil-2-metilpentana
·
Gugus alkil dengan jumlah atom C lebih banyak diberi
nomor yang lebih kecil.
Contoh:
-
Dari kiri, nomor 3 terdapat cabang etil
-
Dari kanan, nomor 3 terdapat cabang metil
-
Sehingga yang dipilih adalah penomoran dari kiri:
3-etil-4metilpentana.
2.
Isomer Struktural
Isomer Struktural
adalah beberapa senyawa yang sama mempunyai rumus kimia sama tetapi mempunyai
struktur yang berbeda dan sifat fisik serta kimia yang berbeda. Isomer struktural
pada hidrokarbon terbagi menjadi dua jenis, yaitu: isomer rantai dan isomer
posisi.
·
Isomer rantai
Isomer ini muncul karena kemungkinan percabangan rantai karbon.
Ada dua isomer dari butana (C4H10).
Dalam salah satu dari mereka, atom karbon terletak pada “rantai lurus”
sedangkan yang lain rantai bercabang
·
Isomer posisi
Dalam isomer posisi , kerangka karbon dasar tetap tidak berubah, namun
kelompok-kelompok penting yang berpindah-pindah pada kerangka itu.
contoh:
Ada tiga isomer posisi dengan rumus
molekul C4H8. Dalam dua dari mereka posisi alkena berada
pada no 1 tetapi salah satunya meiliki cabang dan yang lain berada pada no 2.
3.
Isomer pada Alkana
Isomer pada alkana hanya terdapat 1 isomer saja yaitu
isomer rangka (rantai). Semakin banyak jumlah atom karbon penyusun alkana,
semakin banyak jumlah isomer alkana -nya.
Tabel: Jumlah isomer alkana dari
beberapa senyawa
Jumlah
atom C
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
15
|
20
|
Rumus
molekul
|
C4H10
|
C5H12
|
C6H14
|
C7H16
|
C8H18
|
C9H20
|
C10H22
|
C15H32
|
C20H42
|
Jumlah
isomer
|
2
|
3
|
5
|
9
|
18
|
35
|
75
|
4.347
|
366.319
|
Contoh:
Senyawa dengan rumus molekul C4H10
mempunyai dua struktur yang berbeda, yaitu:
Dalam bentuk model molekul:
Perbedaan antara senyawa n-butana (baca: normal
butana) dengan metil propana adalah pada kerangka rantai karbonnya. Rantai
n-butana tidak bercabang, sedangkan metil propana rantainya bercabang pada atom
C-2. Perbedaan struktur kedua senyawa tersebut mengakibatkan kedua sifat, di
mana titik didih n-butana adalah -0,4oC sedangkan titik didih metil
propana adalah -11,6oC.
Tugas: pada etilen mengapa sudut ikat antara H-C-C lebih besar dibandingkan dengan sudut ikat antara H-C-H?
Jawaban: karena, menurut prinsip dasar dari TDE (Teori Domain Elektron)
setiap PEI (Pasanga Elektron Ikatan) di nilai 1 domain (biak dalam ikatan tunggal, rangkap 2, dan rangkp 3), namun domain yang terdiri dari 2 atau 3 pasang elektron (ikatan rangkap 2 atau 3) akan mempunyai gaya tolak yang lebih besar dari pada domain yang hanya terdiri dari sepasang elektron.