hm

Selasa, 04 Oktober 2016

Pertemuan Ketujuh tentang stereokimia

stereokimia
1. Konfigurasi Mutlak dan Relatif

konfigurasi molekul kiral yang dikenal adalah konvigurasi relative. Hal ini disebabkan karena pada saat itu belum ada metode yang dapat digunakan untuk menentukan konfigurasi mutlak senyawa yang bersifat aktif optik. konfigurasi relative yaitu membandingkan penataan atom-atom dari satu senyawa dengan senyawa yang lain.

Untuk menggunakan konfigurasi relative suatu molekul kiral, digunakan gliseraldehida sebagai senyawa pembanding. Molekul gliseraldehida mempunyai satu karbon kiral oleh karenanya mempunyai satu pasang entiomer. Satu enantiomer memuat bidang polarisasi cahaya ke kanan (searah jarum jam), dan dunyatakan sebagai (+)-gliserildehida. Enantiomer yang lain memutar bidang polarisasi ke kiri (bertentangan dengan arah jarum jam), dan enantiomer ini dinyatakan sebagai (-)-gliseraldehida.

D (dexter) berarti kanan dan L (leavus) berarti kiri, untuk menetukan yang manakah dari kedua proyeksi fisher itu (D dan L) yang memutar bidang polarisasi ke kanan (+) atau ke kiri (-), yaitu konfigurasi D untuk (+)-gliseraldehida dan konfigurasi L untuk (-)-gliseraldehida.
Dengan proyeksi fisher kedua entiomer ini dinyatakan sebagai berikut :



 Suatu kesulitan yang muncul karena tidak semua senyawa jelas hubungannya dengan gliseraldehida.

                  Masalah tersebut diatas telah diselesaikan oleh orang kimiawi yaitu professor R. S. Chan (inggris), dan V. Prelog (switzerlan). Mereka membuat suatu system tambahan untuk system IUPAC. System ini disebut system R-S (system Chan-Ingold dan prelog) sistem inilah yang kemudian kita kenal dengan konfigurasi mutlak. konfigurasi mutlak yaitu penataan atom-atom pada ruang 3D ( tiga dimensi) yang sudah pasti. Menurut system ini, enantiomer-enantiomer 2-butanol masing-masing dikenal sebagai R-2-botanol dan S-2-butanol. R berasal dari kata rectus yang berarti kanan dan S berasal dari kata sinister yang berarti kiri.
contoh:  enantiomer-enantiomer 2-butanol

 

2. Pemisahan Campuran Rasemik
Campuran rasemik merupakan suatu campuran yang mengandung sepasang enantiomer dalam jumlah yang sama. Sepasang enentiomer itu adalah enantiomer R dan enentiomer S. sebelum kita membahas mengenai cara pemisahan campuran rasemik perlu kita ingat terlebih dahulu mengenai dua prinsip dasar isomer optik, yaitu:
  1. Sepasang enantiomer memiliki sifat-sifat fisika (titik didih, kelarutan, dan lain-lain) yang sama tetapi berbeda dalam arah rotasi polarimeter dan interaksi dengan zat kiral lainnya. 
  2. Sepasang diastereoisomer memiliki sifat-sifat fisika dan sudut rotasi polarimeter yang berbeda satu sama lain. Bahkan sering dalam bereaksi mengambil cara yang berlainan. 
 Artinya kita bisa memisahkan campuran dua diastereoisomer dengan cara-cara fisika (destilasi, kristalisasi, dan lain-lain). namun, tidak bisa memisahkan campuran dua enantiomer dengan cara-cara fisika, karena sepasang enantiomer memiliki properti fisika yang sama. Kesimpulannya, kita dapat dengan mudah memisahkan campuran dua diastereoisomer, tapi akan kesulitan memisahkan campuran dua enantiomer. 


Dalam laboratorium pemisahan fisis suatu campuran rasemik menjadi enantiomer-enantiomer murni disebut resolusi (atau resolving) campuran rasemik itu. Pemisahan natrium amonium tartarat rasemik oleh Pasteur adalah suatu resolusi campuran tersebut. Enantiomer-enantiomer yang mengkristal secara terpisah merupakan gejala yang sangat jarang, jadi cara Pasteur tidak dapat dianggap sebagai suatu teknik yang umum. Karena sepasang enantiomer itu menunjukkan sifat-sifat fisika dan kimia yang sama, maka tidak dapat dipisahkan dengan cara kimia atau fisika biasa. Sebagai gantinya, ahli kimia terpaksa mengandalkan reagensia kiral atau katalis kiral (yang hampir selalu berasal dari dalam organisme hidup).

Suatu cara untuk memisahkan campuran rasemik atau sekurangnya mengisolasi enantiomer murni adalah mengolah campuran itu dengan suatu mikroorganisme yang hanya akan mencerna salah satu dari enantiomer itu. Misalnya (R)- nikotina murni dapat diperoleh dari (R)(S)- nikotina dengan menginkubasi campuram rasemik itu dengan bakteri Pseudomonas Putida yang mengoksidasi (S)- nikotina tetapi tidak (R)-enantiomer.



6 komentar:

  1. Assalamualikum Yeti, saya mau memberi sedikit saran, sebaiknya anda menambahkan atau memberikan gambar atau contoh gambar untuk pemisahan campuran resemik serta dijelaskan contoh atau gambar yang anda tampilkan, supaya pembaca dapat memahami dan mengerti. Terima Kasih.

    BalasHapus
  2. Assalamulaikum yeti, dari pembahasan yang sudah anda buat, saya ingin bertanya,pada konfigurasi mutlak bagaimana cara kita menentukan bahwa senyawa tersebut berputar searah jarum jam atau berlawanan dengan arah jarum jam? Terima kasih

    BalasHapus
  3. Assalamualaikum yeti. Saya ingin bertanya "cara apa saja yang bisa kita lakukan untuk memisahkan rasemik?"

    BalasHapus
  4. assalam yeti, saya annisa puspa zulida ingin menambahkan sedikit tentang syarat suatu senyawa yang memiliki isomer geometri adalah tiap atom akrbonyang berikatan pi (rangkap) harus mengikat gugus – gugus yang berlainan.

    BalasHapus
  5. wa'alaikumusalam safira, terimakasih atas sarannya dan maaf karena pada via komentar ini tidak bisa melampirkan gambar maka saya akan menjelaskan pemisahan raseniknya saja. Dalam laboratorium pemisahan fisis suatu campuran rasemik menjadi enantiomer-enantiomer murni disebut resolusi (atau resolving) campuran rasemik itu. Pemisahan natrium amonium tartarat rasemik oleh Pasteur adalah suatu resolusi campuran tersebut. Enantiomer-enantiomer yang mengkristal secara terpisah merupakan gejala yang sangat jarang, jadi cara Pasteur tidak dapat dianggap sebagai suatu teknik yang umum. Karena sepasang enantiomer itu menunjukkan sifat-sifat fisika dan kimia yang sama, maka tidak dapat dipisahkan dengan cara kimia atau fisika biasa. Sebagai gantinya, ahli kimia terpaksa mengandalkan reagensia kiral atau katalis kiral (yang hampir selalu berasal dari dalam organisme hidup).

    Suatu cara untuk memisahkan campuran rasemik atau sekurangnya mengisolasi enantiomer murni adalah mengolah campuran itu dengan suatu mikroorganisme yang hanya akan mencerna salah satu dari enantiomer itu. Misalnya (R)- nikotina murni dapat diperoleh dari (R)(S)- nikotina dengan menginkubasi campuram rasemik itu dengan bakteri Pseudomonas Putida yang mengoksidasi (S)- nikotina tetapi tidak (R)-enantiomer

    BalasHapus
  6. waalaikumsalam dita nur ayu, sebelumnya mohon maaf ayu, karena disini tidak bisa memasukkan gambar, jadi saya hanya bisa menggambarkan penjeasannya saja, caranya yaitu cara penentuan konfigurasi absolut, perhatikan konfigurasi
    absolut pada senyawa (1) dan (2) . Kedua senyawa tersebut merupakan pasangan enantiomer bromo-fluoro-kloro metana.
    .Urutkan prioritas keempat atom yang terikat pada pusat kiral berdasarkan nomor atomnya. Diketahui nomor atom Br= 35, Cl= 17, F= 9, H= 1, maka urutan prioritas keempat atom di atas adalah Br > Cl > F > H. selanjnutnya Gambarkan proyeksi molekul sedemikian rupa hingga atom dengan prioritas terendah ada dibelakang atau putar struktur (1) dan (2) sehingga atom H ada di belakang, .Buat anak panah mulai dari atom/gugus berprioritas paling tinggi ke prioritas yang lebih rendah, Bila arah anak panah searah jarum jam, konfigurasinya adalah R. Bila arah anak panah berlawanan dengan arah jarum jam, konfigurasinya adalah S. Jadi konfigurasi struktur (1) adalah S, sedangkan konfigurasi struktur (2) adalah R.

    BalasHapus